Squash balikpapan

            Saya adalah salah satu atlit squash balikpapan.

          Saat pertama kali bermain squash, saya merasa asing dengan raketnya, karena raketnya  lebih panjang dari pada raket bulu tangkis atau raket tenis lapangan, sehingga pertama kali bermain, raketnya sering mengenai lantai. Untuk satu bulan pertama latihan, peralatan raket dan bola masih dipinjamkan oleh para pelatih.  Saya merasa asing pada peralatannya hanya pada satu minggu pertama karena dasar olah raga squash adalah permainan raket, dan saya sudah terbiasa bermain pickle ball dan bulu tangkis yang juga menggunakan raket, sehingga di minggu berikutnya saya sudah bisa beradaptasi dengan peralatannya.

Squash memiliki bola yang unik, bolanya berukuran kecil seukuran bola pingpong, terbuat dari karet tetapi susah dipantulkan, bolanya harus dipukul dengan keras berkali-kali sampai bolanya panas, maka pantulannya baru akan meningkat sekitar dua puluh persen.

Saat latihan di satu bulan pertama, saya bertemu tiga orang pelatih wanita yang bergantian melatih saya. Salah satu pelatih saya yang bernama mbak Yaisha Putri Yasandi pernah menjadi atlit perwakilan Indonesia di Sea Games Filiphina pada tahun 2016 dan meraih medali Perak, atlit Sea Games Malaysia pada tahun 2017 dan meraih medali perunggu, dan meraih medali perak pada test events Asian Games 18th di Indonesia pada tahun 2018. Saya berharap bisa bermain dan berprestasi seperti mbak Yaisha, dan bisa menjadi perwakilan Indonesia di ajang kejuaraan internasional.

Pada tanggal 12 Juni 2025 saya mengikuti kejuaraan provinsi (kejurprov) di samarinda bersama teman-teman saya. saya mendapatkan juara 3 (medali perak) dan dapat berteman dengan semua tim yang ada di kalimantan timur, ada yang dari skoi kaltim(sekolah khusus olahragawan internasional kalimantan timur), kutai kartanegara, penajam, samarinda, dll. dibawah ini saya dan tim squash balikpapan semuanya juara, anggota tim squash balikpapan berjumlah 7 orang yang mengikuti lomba kejurprov

Komentar